BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah-buahan merupakan salah satu sumber bahan pangan yang potensial dan
banyak mengandung zat gizi terutama vitamin. Selain sebagai sumber vitamin,
buah-buahan juga mengandung mineral dan pada jenis buah-buahan tertentu juga
menghasilkan cukup banyak energi. Sayuran merupakan salah satu sumber daya yang
banyak terdapat di sekitar, mudah diperoleh dan berharga, relatif murah serta
merupakan sumber vitamin dan mineral.
Buah dan sayuran adalah jenis makanan yang memeiliki kandungan gizi,
vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari.
Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di took-toko, buah
dan sayuran jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya, serat dari sisi
harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang
sama.
Dibandingkan
dengan serealia dan tanaman bergula (tebu dan gula bit) bahan pangan
sayur-sayuran diproduksi paling banyak dan biasanya produksinya geografisnya
terbatas. Buah-buahan diartikan sebagai buah-buahan dari pohon atau berri.
Buah-buahan pohon digolongkan ke dalam buah yang berasal dari pohon buah-buahan
yang menggugurkan daun-daunnya pada musim gugur dan pohon-pohon yang
menggugurkan daunnya pada musim semi.
Sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dan lemak kecuali untuk beberapa
sayuran tertentu. Namun demikian sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium,
vitamin C dan provitamin A. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber yang kaya
akan karoten (provitamin A). semakin tua warna hijau itu semakin banyak
kandungan akan karoten. Buah-buahan yang mempunyai daging yang berwarna kuning
kaya akan kandungan karotenoid yang merupakan prekursor dari vitamin Z.
1.2 Tujuan Observasi Lapangan
a. Untuk mengetahui struktur fisik
buah-buahan secara langsung di lapangan.
b. Untuk mengetahui jenis buah yang
tergolong tanaman semusim dan tahunan.
c. Melihat dan mengamati jenis buah yang
di tanam di Balai Penyuluhan Peertanian (BPP).
1.3 Manfaat
1.
Pengamat mempunyai kemungkinan
untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu
kejadian tersebut masih berlaku, atau sewaktu perilaku sedang terjadi sehingga
pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan seseorang.
2. Pengamat
dapat memperoleh data dan subjek, baik dengan berkomunikasi verbal ataupun
tidak, misalnya dalam melakukan penelitian. Sering subjek tidak mau
berkomunikasi secara verbal dengan peneliti karena takut, tidak punya waktu
atau enggan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan adanya pengamatan (observasi)
langsung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Budidaya Sayur
"Sayuran" merupakan bentuk turunan dari kata
"sayur",
komponen pendamping nasi (atau pangan pokok lainnya)
yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah segala sesuatu
yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang disayur; dengan pengungkapan lain:
segala sesuatu yang dapat atau layak disayur. Apabila dimakan secara segar
bagian tumbuhan itu biasanya disebut lalapan.
Istilah "sayuran" tidak
bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan,
terutama daun (juga
beserta tangkainya), tetapi dapat pula batang yang masih muda (misalnya rebung) atau bonggol umbi. Beberapa
sayuran adalah bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat
pula sayuran yang berasal dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang dan turi), buah (misalnya terong, tomat, dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan kacang merah). Bagian
tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol
jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat
dimakan juga digolongkan sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak
dianggap sebagai sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya yang
manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian
dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah. Sayuran
dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari
menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran
yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran
mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin,
mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran
bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun
zat anti racun.
Namun, seringkali sayuran juga
mengandung racun dan antinutrients seperti α-solanin,
α-chaconine [13], enzim inhibitor (dari cholinesterase, protease, amilase,
dsb), sianida dan sianida prekursor, asam oksalat, dan banyak lagi. [14]
Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat mengurangi sifat dpt
dimakan, nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. Cooking and/or
other processing may be necessary to eliminate or reduce them. Memasak dan /
atau pengolahan lainnya mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi
mereka.
Melakukan diet dengan mengonsumsi
jumlah sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit
jantung dan diabetes tahap 2. Dengan diet ini pula, dapat membantu melawan
kanker dan mengurangi keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengonsumsi zat
potasium (banyak ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah
terbentuknya batu ginjal.
2.2.
Budidaya Buah
Sebagai negara agraris, Indonesia kaya akan ragam
jenis buah. Keanekaragaman jenis ini tampak dari rasanya yang manis, asam,
sepat, maupun pahit, dari bentuknya yang bulat mapun lonjong, dari ukurannya
yang kecil maupun besar, dari tekstur kulit luarnya yang mulus, berlekuk,
maupun berduri, bahkan dari warnanya yang hijau, kuning, jingga, maupun merah.
Walaupun Indonesia kaya akan jenis buah, namun banyak penduduknya tidak peduli
akan kekayaan itu.
Suatu jenis buah yang disebut unggul
karena biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Produktivitas buah per pohon dalam suatu musim panen
melebihi produktivitas tanaman buah lain
yang sejenis
b. Dibandingkan dengan jenis lainnya, tanaman sudah
mampu berproduksi walaupun umurnya relatif lebih muda.
c. Tanaman harus tahan hama penyakit, karena tanaman
yang tumbuh sehat dan normal akan mengahasilkan buah yang sehat dengan
penampilan yang menarik
d. Kelezatan aroma buah di atas rata-rata varietas
lainnya.
e. Bentuk, ukuran, dan warna buah seragam sehingga
berpotensi ekspor.
Hampir semua
orang pernah mengalami kesukaran memperoleh buah-buahan terbaik. Sering terjadi
buah-buahan yang dipasarkan telah mengalami kerusakan selama pemrosesan atau
selama perjalanan mulai dari kerusakan kecil, memar, atau bahkan hancur sama
sekali. Yang terpenting adalah bagaimana memeilih buah-buahan serta mengerti
cara merawat dan menyimpan agar buah dapat disajikan dalam kondisi terbaik.
Buah yang
dipetik sebelum masak, perkembangannya belum penuh. Buah seperti ini tidak
mampu mengembangkan rasa manis atau lezatnya dan aromanya dengan penuh. Oleh
karena itu, petani yang baik akan memetik buah-buahannya pada waktu yang paling
tepat dan baik untuk dimakan. Meskipun buah sama-sama berasal dari satu pohon,
waktu masaknya berbeda-beda. Petani yang baik hanya akan memetik buah yang
sudah masak di pohon dan membiarkan yang masih belum cukup umur.
Masaknya buah disebabkan oleh terjadinya perubahan
kimiawi yang sangat kompleks. Selama proses, warna, rasa, tekstur, dan aroma
buah mengalami perubahan. Pisang misalnya, mula-mula kuning keemasan,
lambat-laun berubah kecoklatan, kemudian layu, melunak, terlalu masak dan
akhirnya busuk. Buah yang masih muda berwarna hijau karena mengandung klorofil.
Pada waktu buah menjadi tua, klorofil berubah menjadi pigmen alamiah yang
berwarna kuning, merah, atau lainnya sesuai dengan jenis buah.
Warna merupakan petunjuk tingkat kemasakan buah.
Warna hijau menandakan buah yang masih muda, kecuali apel hijau, melon, anggur,
gosberi, sejenis mangga, plum hijau, dan pisang. Warna yang menyala
kekuning-kuningan, merah muda, atau merah tua meruapakn tanda bahwa kualitas
buah bagus.
2.2
Tanaman Semusim
Tumbuhan semusim atau tanaman semusim merupakan istilah agrobotani bagi
tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim tanam. Dalam
pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi tumbuhan yang
menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun. Istilah dalam
bahasa Inggris, annual plant, menunjukkan bahwa yang dimaksud "satu
musim" adalah satu tahap dalam setahun. Bagi pertanian di daerah beriklim
sedang seringkali yang dimaksud semusim adalah apabila tanaman yang dimaksud
tidak perlu mengalami musim dingin bagi pembungaannya (vernalisasi). Sejumlah
tumbuhan dari daerah beriklim sedang atau tumbuhan gurun memiliki perilaku
musiman yang sangat ekstrem. Mereka menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam
waktu sangat singkat (4 hingga 8 minggu). Tumbuhan seperti narsisus, yang dikenal sebagai spring
plants (tumbuhan musim semi), mengeluarkan daun di akhir musim
dingin (musim salju) lalu berbunga dan kemudian layu kembali hanya dalam
waktu sekitar 3 bulan, untuk kemudian kembali beristirahat dalam bentuk umbi.Perilaku musiman
ini diatur secara hormonal dan dipengaruhi oleh suhu udara, panjang
hari, serta ketersediaan air
di tanah.
ri pohon buah-buahan yang menggugurkan
daun-daunnya pada musim gugur dan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada
musim semi3.
BAB III
HASIL
PENGAMATAN OBSERVASI
3.1 Balai Penyuluhan Pertanian
Tanjung Selor
3.1.1 Keadaan Umum
1. Propil
Balai Penyuluhan Pertanian.
STRUKUR
KELEMBAGAAN
BALAI
PENYULUHAN PERTANIAN
TANJUNG
SELOR
|
|
KA.BALAI
H.Syahruddin, s.pkp
|
|
|
|
SEKRETARIS
Samuji, s.pkp
|
|
|
|
|
|
Kelompok Fungsional BPP
|
|
|
Wibi
tg.selot ulu
Parida
Kel.Binaan : 7
|
|
|
|
Wibi
tg.selor ilir
Afan
Paryanto,s.pkp
Ke. Binaan
: 7
|
Wibi
tg.selor timur
Sajidi
s.pkp
Kel.
binaan : 12
|
|
Wibi Jelarai selor
Suriani B.P,Sp
Kel Binaan : 9
|
|
Wibi
tengkapak
Samsul Rn.
s.pkp
Kel.binaan
: 6
|
Wibi Bumi
rahayu
H.Arifah
bahtiar
Kel.binaan
: 4
|
Wibi g.
Sari
Taufiqurrahman
Kel.binaan
: 4
|
Wibi apung
Samuji s.pkp
Kel.binaan : 11
|
Wibi bukit indah
Samsuriati
Kel.binaan : 6
|
Wibi
G.seriang
Ribit
riyanto s. PKP
Kel.
Binaan : 7
|
Wibi Tg .
buka sp 1
Alfian Sp.
Kel.
Binaan : 15
|
|
|
|
Wibi tg
Buka sp 8
Nugarningsih
S, Sp
Kel.binaan
: 4
|
Pada tahun 1983 Balai Penyuluhan Pertanian di Bangun Oleh NAIF ( Bank dunia
Pertanian ) BPP Tanjung Selor terdiri dari 14
Penyuluh dalam 13 Desa untuk satu kepala Balai.
2.
Lahan Balai
Penyuluhan Pertanian
Adapun luas
lahan keseluruhan adalah 5 ha, yaitu 2 ha lahan basah dan 3 ha lahan kering.
Untuk lahan basahnya belum di kelola secara baik karena keterbatasan
oprasional, sehingga baru lahan kering yang di kelola untuk di tanam berbagai
jenis tanaman baik tanaman semusim, herba dan tanaman tahunan.
3.
Jenis
Taanaman
Adapun jenis
Tanaman yang di budidayakan di Balai Penyuluhan Pertanian kecamatan Tanjung
selor Khususnya di lahan Kering Adalah
Sebagai berikut :
a.
Melon
b.
Semangka
c.
Jambu air
d.
Durian
e.
Pisang
f.
Duku
g.
Lengkuas
h.
Buah naga
3.1.2 Budidaya Tanaman
1. Budidaya Melon
melon
memerlukan curah hujan antara 2000-3000 mm/th dengan ketinggian tempat yang
optimal 200-900 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per
hari. Suhu optimal untuk perkecambahan berkisar 28°-30°C,
untuk pertumbuhan vegetatif 20-25°C dan untuk
pembungaan >25°C. Rasa melon yang manis akan tercapai
apabila selisih suhu antara siang dan malam cukup tinggi. Suhu pada siang hari
untuk pembesaran 26°C sehingga dapat meningkatkan
fotosintesis. Sedangkan suhu malam harinya <20°C untuk menekan
proses respirasi cadangan makanan. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini karena
90% kandungan melon
terdiri dari air. Lokasi penanaman melon
sebaiknya bukan bekas lahan tanaman
melon atau tanaman sefamili. Minimal sudah diberakan selama 2 tahun
untuk diperoleh hasil yang optimal.
Secara
teknis pengolahan lahan yang dilakukan di sam dengan teori yang membedakan
hanya saja pemberian bahan kimia nya yang berbeda karena tergantung dengan
kondisi tanah tingkat serangan hama dan penyakitnya .
2. Budidaya semangka
Buah semangka salah satu jenis
buah-buahan yang cukup mudah untuk dibudidayakan. Kenapa demikian? Karena
semangka sangat mudah tumbuh di dataran tanah yang memiliki ketinggian 0-1000 m
dpl. Jadi untuk budidaya semangka bisa dilakukan di datran
rendah maupun dataran tinggi.
Secara teknis pengolahan lahan yang
dilakukan di sam dengan teori yang membedakan hanya saja pemberian bahan kimia
nya yang berbeda karena tergantung dengan kondisi tanah tingkat serangan hama
dan penyakitnya. Dan pemberian pupuknya berbeda yaitu dengan membuat lubang
tempat penyimpan pupuk agar daun
semangka tidak rusak akibat pemberian pupuk.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tumbuhan semusim atau tanaman
semusim merupakan istilah agrobotani
bagi tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim
tanam. Dalam pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi
tumbuhan yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun.
Berdasarkan
siklus
hidupnya, tumbuhan
tahunan (perennial plants) adalah tumbuhan yang dapat meneruskan
kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus
hidupnya dalam jangka waktu lebih dari pada dua tahun. Banyak di antaranya
berupa pohon, meskipun terdapat pula terna
ataupun semak.
5.2 Saran
Sebaiknya
kebun balai penyuluhan percontohan di rawat dengan baik .
Daftar
Pustaka
D
DaftDD4
4gsdjrotein dan lemak kecuali untuk beberapa sayuran tertentu. Namun
demikian sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium, vitamin C dan provitamin
A. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber yang kaya akan karoten (provitamin
A). semakin tua warna hijau itu semakin banyak kandungan akan karoten.
Buah-buahan yang mempunyai daging yang berwarna kuning kaya akan kandungan
karotenoid yang merupakan prekursor dari vitamin Z4.
an tanaman bergula (teu
dan gula bit) bahan panganh-buahan diartikan sebagai buah-buahan
Sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dankecuali untuk beberapa
sayd yang
LAPORAN
OBSERVASI
BUDIDAYA TANAMAN
SAYUR DAN BUAH
BALAI
PENYULUHAN PERTANIAN
Oleh :
Nama : Eka Ryani
Npm : 2010-31-041
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Agroteknologi
YAYASAN
PENDIDIKAN TANAH SERIBU
UNIVERSITAS
KALTARA
FAKULTAS
PERTANIAN
TANJUNG SELOR
TANJUNG SELOR
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah laporan dengan judul "BUDIDAYA TANAMAN BUAH DAN SAYUR", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.
tanjung selor, 27 mei 2013
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah-buahan merupakan salah satu sumber bahan pangan yang potensial dan
banyak mengandung zat gizi terutama vitamin. Selain sebagai sumber vitamin,
buah-buahan juga mengandung mineral dan pada jenis buah-buahan tertentu juga
menghasilkan cukup banyak energi. Sayuran merupakan salah satu sumber daya yang
banyak terdapat di sekitar, mudah diperoleh dan berharga, relatif murah serta
merupakan sumber vitamin dan mineral.
Buah dan sayuran adalah jenis makanan yang memeiliki kandungan gizi,
vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari.
Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di took-toko, buah
dan sayuran jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya, serat dari sisi
harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang
sama.
Dibandingkan
dengan serealia dan tanaman bergula (tebu dan gula bit) bahan pangan
sayur-sayuran diproduksi paling banyak dan biasanya produksinya geografisnya
terbatas. Buah-buahan diartikan sebagai buah-buahan dari pohon atau berri.
Buah-buahan pohon digolongkan ke dalam buah yang berasal dari pohon buah-buahan
yang menggugurkan daun-daunnya pada musim gugur dan pohon-pohon yang
menggugurkan daunnya pada musim semi.
Sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dan lemak kecuali untuk beberapa
sayuran tertentu. Namun demikian sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium,
vitamin C dan provitamin A. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber yang kaya
akan karoten (provitamin A). semakin tua warna hijau itu semakin banyak
kandungan akan karoten. Buah-buahan yang mempunyai daging yang berwarna kuning
kaya akan kandungan karotenoid yang merupakan prekursor dari vitamin Z.
1.2 Tujuan Observasi Lapangan
a. Untuk mengetahui struktur fisik
buah-buahan secara langsung di lapangan.
b. Untuk mengetahui jenis buah yang
tergolong tanaman semusim dan tahunan.
c. Melihat dan mengamati jenis buah yang
di tanam di Balai Penyuluhan Peertanian (BPP).
1.3 Manfaat
1.
Pengamat mempunyai kemungkinan
untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu
kejadian tersebut masih berlaku, atau sewaktu perilaku sedang terjadi sehingga
pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan seseorang.
2. Pengamat
dapat memperoleh data dan subjek, baik dengan berkomunikasi verbal ataupun
tidak, misalnya dalam melakukan penelitian. Sering subjek tidak mau
berkomunikasi secara verbal dengan peneliti karena takut, tidak punya waktu
atau enggan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan adanya pengamatan (observasi)
langsung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Budidaya Sayur
"Sayuran" merupakan bentuk turunan dari kata
"sayur",
komponen pendamping nasi (atau pangan pokok lainnya)
yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah segala sesuatu
yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang disayur; dengan pengungkapan lain:
segala sesuatu yang dapat atau layak disayur. Apabila dimakan secara segar
bagian tumbuhan itu biasanya disebut lalapan.
Istilah "sayuran" tidak
bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan,
terutama daun (juga
beserta tangkainya), tetapi dapat pula batang yang masih muda (misalnya rebung) atau bonggol umbi. Beberapa
sayuran adalah bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat
pula sayuran yang berasal dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang dan turi), buah (misalnya terong, tomat, dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan kacang merah). Bagian
tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol
jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat
dimakan juga digolongkan sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak
dianggap sebagai sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya yang
manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian
dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah. Sayuran
dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari
menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran
yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran
mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin,
mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran
bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun
zat anti racun.
Namun, seringkali sayuran juga
mengandung racun dan antinutrients seperti α-solanin,
α-chaconine [13], enzim inhibitor (dari cholinesterase, protease, amilase,
dsb), sianida dan sianida prekursor, asam oksalat, dan banyak lagi. [14]
Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat mengurangi sifat dpt
dimakan, nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. Cooking and/or
other processing may be necessary to eliminate or reduce them. Memasak dan /
atau pengolahan lainnya mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi
mereka.
Melakukan diet dengan mengonsumsi
jumlah sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit
jantung dan diabetes tahap 2. Dengan diet ini pula, dapat membantu melawan
kanker dan mengurangi keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengonsumsi zat
potasium (banyak ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah
terbentuknya batu ginjal.
2.2.
Budidaya Buah
Sebagai negara agraris, Indonesia kaya akan ragam
jenis buah. Keanekaragaman jenis ini tampak dari rasanya yang manis, asam,
sepat, maupun pahit, dari bentuknya yang bulat mapun lonjong, dari ukurannya
yang kecil maupun besar, dari tekstur kulit luarnya yang mulus, berlekuk,
maupun berduri, bahkan dari warnanya yang hijau, kuning, jingga, maupun merah.
Walaupun Indonesia kaya akan jenis buah, namun banyak penduduknya tidak peduli
akan kekayaan itu.
Suatu jenis buah yang disebut unggul
karena biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Produktivitas buah per pohon dalam suatu musim panen
melebihi produktivitas tanaman buah lain
yang sejenis
b. Dibandingkan dengan jenis lainnya, tanaman sudah
mampu berproduksi walaupun umurnya relatif lebih muda.
c. Tanaman harus tahan hama penyakit, karena tanaman
yang tumbuh sehat dan normal akan mengahasilkan buah yang sehat dengan
penampilan yang menarik
d. Kelezatan aroma buah di atas rata-rata varietas
lainnya.
e. Bentuk, ukuran, dan warna buah seragam sehingga
berpotensi ekspor.
Hampir semua
orang pernah mengalami kesukaran memperoleh buah-buahan terbaik. Sering terjadi
buah-buahan yang dipasarkan telah mengalami kerusakan selama pemrosesan atau
selama perjalanan mulai dari kerusakan kecil, memar, atau bahkan hancur sama
sekali. Yang terpenting adalah bagaimana memeilih buah-buahan serta mengerti
cara merawat dan menyimpan agar buah dapat disajikan dalam kondisi terbaik.
Buah yang
dipetik sebelum masak, perkembangannya belum penuh. Buah seperti ini tidak
mampu mengembangkan rasa manis atau lezatnya dan aromanya dengan penuh. Oleh
karena itu, petani yang baik akan memetik buah-buahannya pada waktu yang paling
tepat dan baik untuk dimakan. Meskipun buah sama-sama berasal dari satu pohon,
waktu masaknya berbeda-beda. Petani yang baik hanya akan memetik buah yang
sudah masak di pohon dan membiarkan yang masih belum cukup umur.
Masaknya buah disebabkan oleh terjadinya perubahan
kimiawi yang sangat kompleks. Selama proses, warna, rasa, tekstur, dan aroma
buah mengalami perubahan. Pisang misalnya, mula-mula kuning keemasan,
lambat-laun berubah kecoklatan, kemudian layu, melunak, terlalu masak dan
akhirnya busuk. Buah yang masih muda berwarna hijau karena mengandung klorofil.
Pada waktu buah menjadi tua, klorofil berubah menjadi pigmen alamiah yang
berwarna kuning, merah, atau lainnya sesuai dengan jenis buah.
Warna merupakan petunjuk tingkat kemasakan buah.
Warna hijau menandakan buah yang masih muda, kecuali apel hijau, melon, anggur,
gosberi, sejenis mangga, plum hijau, dan pisang. Warna yang menyala
kekuning-kuningan, merah muda, atau merah tua meruapakn tanda bahwa kualitas
buah bagus.
2.2
Tanaman Semusim
Tumbuhan semusim atau tanaman semusim merupakan istilah agrobotani bagi
tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim tanam. Dalam
pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi tumbuhan yang
menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun. Istilah dalam
bahasa Inggris, annual plant, menunjukkan bahwa yang dimaksud "satu
musim" adalah satu tahap dalam setahun. Bagi pertanian di daerah beriklim
sedang seringkali yang dimaksud semusim adalah apabila tanaman yang dimaksud
tidak perlu mengalami musim dingin bagi pembungaannya (vernalisasi). Sejumlah
tumbuhan dari daerah beriklim sedang atau tumbuhan gurun memiliki perilaku
musiman yang sangat ekstrem. Mereka menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam
waktu sangat singkat (4 hingga 8 minggu). Tumbuhan seperti narsisus, yang dikenal sebagai spring
plants (tumbuhan musim semi), mengeluarkan daun di akhir musim
dingin (musim salju) lalu berbunga dan kemudian layu kembali hanya dalam
waktu sekitar 3 bulan, untuk kemudian kembali beristirahat dalam bentuk umbi.Perilaku musiman
ini diatur secara hormonal dan dipengaruhi oleh suhu udara, panjang
hari, serta ketersediaan air
di tanah.
ri pohon buah-buahan yang menggugurkan
daun-daunnya pada musim gugur dan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada
musim semi3.
BAB III
HASIL
PENGAMATAN OBSERVASI
3.1 Balai Penyuluhan Pertanian
Tanjung Selor
3.1.1 Keadaan Umum
1. Propil
Balai Penyuluhan Pertanian.
STRUKUR
KELEMBAGAAN
BALAI
PENYULUHAN PERTANIAN
TANJUNG
SELOR
|
|
KA.BALAI
H.Syahruddin, s.pkp
|
|
|
|
SEKRETARIS
Samuji, s.pkp
|
|
|
|
|
|
Kelompok Fungsional BPP
|
|
|
Wibi
tg.selot ulu
Parida
Kel.Binaan : 7
|
|
|
|
Wibi
tg.selor ilir
Afan
Paryanto,s.pkp
Ke. Binaan
: 7
|
Wibi
tg.selor timur
Sajidi
s.pkp
Kel.
binaan : 12
|
|
Wibi Jelarai selor
Suriani B.P,Sp
Kel Binaan : 9
|
|
Wibi
tengkapak
Samsul Rn.
s.pkp
Kel.binaan
: 6
|
Wibi Bumi
rahayu
H.Arifah
bahtiar
Kel.binaan
: 4
|
Wibi g.
Sari
Taufiqurrahman
Kel.binaan
: 4
|
Wibi apung
Samuji s.pkp
Kel.binaan : 11
|
Wibi bukit indah
Samsuriati
Kel.binaan : 6
|
Wibi
G.seriang
Ribit
riyanto s. PKP
Kel.
Binaan : 7
|
Wibi Tg .
buka sp 1
Alfian Sp.
Kel.
Binaan : 15
|
|
|
|
Wibi tg
Buka sp 8
Nugarningsih
S, Sp
Kel.binaan
: 4
|
Pada tahun 1983 Balai Penyuluhan Pertanian di Bangun Oleh NAIF ( Bank dunia
Pertanian ) BPP Tanjung Selor terdiri dari 14
Penyuluh dalam 13 Desa untuk satu kepala Balai.
2.
Lahan Balai
Penyuluhan Pertanian
Adapun luas
lahan keseluruhan adalah 5 ha, yaitu 2 ha lahan basah dan 3 ha lahan kering.
Untuk lahan basahnya belum di kelola secara baik karena keterbatasan
oprasional, sehingga baru lahan kering yang di kelola untuk di tanam berbagai
jenis tanaman baik tanaman semusim, herba dan tanaman tahunan.
3.
Jenis
Taanaman
Adapun jenis
Tanaman yang di budidayakan di Balai Penyuluhan Pertanian kecamatan Tanjung
selor Khususnya di lahan Kering Adalah
Sebagai berikut :
a.
Melon
b.
Semangka
c.
Jambu air
d.
Durian
e.
Pisang
f.
Duku
g.
Lengkuas
h.
Buah naga
3.1.2 Budidaya Tanaman
1. Budidaya Melon
melon
memerlukan curah hujan antara 2000-3000 mm/th dengan ketinggian tempat yang
optimal 200-900 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per
hari. Suhu optimal untuk perkecambahan berkisar 28°-30°C,
untuk pertumbuhan vegetatif 20-25°C dan untuk
pembungaan >25°C. Rasa melon yang manis akan tercapai
apabila selisih suhu antara siang dan malam cukup tinggi. Suhu pada siang hari
untuk pembesaran 26°C sehingga dapat meningkatkan
fotosintesis. Sedangkan suhu malam harinya <20°C untuk menekan
proses respirasi cadangan makanan. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini karena
90% kandungan melon
terdiri dari air. Lokasi penanaman melon
sebaiknya bukan bekas lahan tanaman
melon atau tanaman sefamili. Minimal sudah diberakan selama 2 tahun
untuk diperoleh hasil yang optimal.
Secara
teknis pengolahan lahan yang dilakukan di sam dengan teori yang membedakan
hanya saja pemberian bahan kimia nya yang berbeda karena tergantung dengan
kondisi tanah tingkat serangan hama dan penyakitnya .
2. Budidaya semangka
Buah semangka salah satu jenis
buah-buahan yang cukup mudah untuk dibudidayakan. Kenapa demikian? Karena
semangka sangat mudah tumbuh di dataran tanah yang memiliki ketinggian 0-1000 m
dpl. Jadi untuk budidaya semangka bisa dilakukan di datran
rendah maupun dataran tinggi.
Secara teknis pengolahan lahan yang
dilakukan di sam dengan teori yang membedakan hanya saja pemberian bahan kimia
nya yang berbeda karena tergantung dengan kondisi tanah tingkat serangan hama
dan penyakitnya. Dan pemberian pupuknya berbeda yaitu dengan membuat lubang
tempat penyimpan pupuk agar daun
semangka tidak rusak akibat pemberian pupuk.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tumbuhan semusim atau tanaman
semusim merupakan istilah agrobotani
bagi tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim
tanam. Dalam pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi
tumbuhan yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun.
Berdasarkan
siklus
hidupnya, tumbuhan
tahunan (perennial plants) adalah tumbuhan yang dapat meneruskan
kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus
hidupnya dalam jangka waktu lebih dari pada dua tahun. Banyak di antaranya
berupa pohon, meskipun terdapat pula terna
ataupun semak.
5.2 Saran
Sebaiknya
kebun balai penyuluhan percontohan di rawat dengan baik .
Daftar
Pustaka
D
DaftDD4
4gsdjrotein dan lemak kecuali untuk beberapa sayuran tertentu. Namun
demikian sayuran tinggi akan kandungan besi, kalsium, vitamin C dan provitamin
A. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber yang kaya akan karoten (provitamin
A). semakin tua warna hijau itu semakin banyak kandungan akan karoten.
Buah-buahan yang mempunyai daging yang berwarna kuning kaya akan kandungan
karotenoid yang merupakan prekursor dari vitamin Z4.
an tanaman bergula (teu
dan gula bit) bahan panganh-buahan diartikan sebagai buah-buahan
Sayuran umumnya rendah dalam kandungan protein dankecuali untuk beberapa
sayd yang
LAPORAN
OBSERVASI
BUDIDAYA TANAMAN
SAYUR DAN BUAH
BALAI
PENYULUHAN PERTANIAN
Oleh :
Nama : Eka Ryani
Npm : 2010-31-041
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Agroteknologi
YAYASAN
PENDIDIKAN TANAH SERIBU
UNIVERSITAS
KALTARA
FAKULTAS
PERTANIAN
TANJUNG SELOR
TANJUNG SELOR
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah laporan dengan judul "BUDIDAYA TANAMAN BUAH DAN SAYUR", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.
tanjung selor, 27 mei 2013
penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar